Kegiatan tambang emas yang lagi marak di Blok Cibuluh, Ini Reaksi Aktivis dan Pemerhati Lingkungan

Kerusakan lingkungan dampak dari kegiatan tambang. Foto : Palabuhanratu Online

PALABUHANRATU ONLINE – Koperasi tambang bernama Mandiri Mitra Bersama dengan berani mengakomodir para penambang di Blok Cibuluh Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi, menurut pengakuan dari ketuanya bernama Jaya  izin tambang masih dalam kepengurusan.

Dirinya juga mengakui bahwa sudah ada 100 titik lobang yang sudah ditambang dikawasan itu dengan syarat apabila ingin menambang dan memiliki lobang harus menyetor sebesar Rp5 juta pertitik sebagai kompensasi reklamasi lahan.

Menyikapi hal ini aktivis dan pemerhati lingkungan Kabupaten Sukabumi Berly Lesmana turut bereaksi,  “Pertambangan Emas Tanpa Izin ( PETI ) dianggap sebagai kegiatan yang melawan hukum,  para penambang tidak memiliki Izin Usaha Pertambangan sebagai layaknya sebuah Badan Usaha. Mereka tidak membayar pajak dan royalti yang merupakan sumber pendapatan negara dari kegiatan pertambangan. Kegiatan mereka juga sering menyebabkan keresahan sosial dan kerusakan lingkungan. Ujar Berly, Sabtu (29/07/2023).

Dia menegaskan, Pertambangan Emas Tanpa Izin merupakan tambang yang jumlah pencemaran bahan tambangnya paling tinggi. Kegiatan penambangan tanpa izin memberikan dampak negatif terhadap aspek ekologi dan sosial ekonomi kepada masyarakat. Kegiatan Penambang tanpa izin pada umumnya tidak ramah lingkungan, karena hanya mengejar kepentingan dalam waktu singkat seperti halnya untuk mendapatkan uang. Kegiatan ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran untuk tetap melestarikan lingkungan.

Bahkan dirinya sudah berkomunikasi sesama rekan-rekan aktivis lingkungan dari beberapa komunitas dari berbagai daerah.

“Saya sudah melakukan komunikasi ke rekan-rekan aktivis dari beberapa komunitas diberbagai daerah untuk menyikapi hal ini, apalagi itu hanya sebuah koperasi yang belum jelas perizinan tambangnya, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi jika koperasi ingin melakukan penambangan,” Pungkas Berly.

Reporter | BG

Editor | Yan yan

Tinggalkan Balasan