Masyarakat yang terkena penyakit gatal-gatal mendatangi pengobatan gratis di Kampung Patuguran Kecamatan Palabuhanratu. Foto : Palabuhanratu Online
PALABUHANRATU ONLOINE – Penyakit gatal – gatal pada kulit yang terjadi pada warga Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi belum diketahui secara pasti, bermacam dugaan dari penyebab gatal-gatal tersebut adanya polusi udara dan pencemaran dari aktivitas PLTU, serta cuaca panas yang sedang terjadi di Palabuhanratu.
Kecamatan Palabuhanratu bersama Puskesmas Palabuhanratu langsung turun tangan mengantisipasi keluhan masyarakat dengan adanya penyakit gatal gatal yang sedang dialami masyarakat dengan menerjunkan Dokter masuk desa di Kampung Patuguran RW. 21 Kelurahan Palabuhanratu.
“Adanya informasi dari masyarakat yang terkena penyakit gatal-gatal untuk itu kami melakukan pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi warga, bersama pihak Puskesmas dan PLTU Jabar 2 ada 40 orang lebih yang berkonsultasi dan berobat semuanya terindikasi penyakitnya yang sama yaitu gatal gatal,” ujar Latifah Sekmat Palabuhanratu kepada wartawan Kamis, (20/07/2023).
Ade petugas Puskesmas mengungkapkan, walaupun pengobatannya dilakukan secara rutin tidak akan sembuh dari penyakit ini, selama kebersihan diri tidak diperhatikan. Kepada Masyarakat sudah dijelaskan perlunya (PHBS) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Gatal-gatal ini menular jika satu sembuh akan menularkan kelainnya, ini diduga semacam penyakit sekabies.
“Saya tidak bisa menyimpulkan apakah ini dampak dari PLTU atau bukan, karena untuk membuktikan itu harus melalui tes laboratorium, hal ini cenderung disebabkan oleh kutu.ungkap Ade.
“Kebersihan adalah modal utamanya, PHBS harus di lakukan dilingkungan keluarga disamping makanan harus begizi lingkunganpun harus bersih, Penyakit gatal gatal ini menular dan bisa disembuhkan asal mau berobat dan mengikuti anjuran dokter. Kami dari Puskesmas secara rutin akan melakukan kegiatan semacam ini bukan hanya di sini saja tapi nantinya akan di laksanakan di desa lainnya. Papar ade
Ade memamaparkan, Dokter juga sudah menjelaskan pengobatan ini tidak cukup sekali, karena sudah tidak gatal bukan berarti sudah sembuh, hanya kumannya saja yang melemah dan akan berkembang biak lagi, untuk itu pengobatannya harus sampai tuntas, gejala gejalanya mengarah ke Skabies jadi itu sejenis kuman penularannya melalui kontak kulit.
Jika yang memiliki penyakit itu tiduran dikasur dan kasur ditiduri orang lain akan menular dan menempel selama dua sampai tiga hari.
Untuk pakaian dan seprei sebelum dicuci hendaknya direndam dulu dengan air panas, serta rajin menjemur Kasur.
Sebulan sekali akan dilakukan kesehatan keliling oleh Puskesmas bukan hanya di Palabuhanratu saja, kepada desa dan kampuing yang lainnya di wilayah Kecamatan Palabuhanratu, Pungkas Ade.
Reporter | A.Taopik
Editor | AA